Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Timor (Unimor) menggelar Rapat Senat Terbuka Dalam Rangka Yudisium dan Pelantikan Sarjana Tahun Akademik 2023/2024 kepada 201 orang sarjana baru, di Aula Gedung Student Centre, Senin (23/10/2023).
Sebanyak 201 sarjana baru dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (52 orang), Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (31 orang), Prodi Pendidikan Biologi (70 orang), Prodi Pendidikan Matematika (48 orang) secara resmi diyudisium dan dilantik Dekan FKIP Blasius Atini, S.Pd., M.Sc.
Hadir secara langsung dalam kegiatan ini Ketua Ikatan Alumni Unimor, Dominikus Nitsae, S.Pd., Ketua Ikatan Alumni Prodi Pendidikan Matematika, Yanuarius Seran Fahik, S.Pd.,M.Pd.,jajaran dosen di lingkungan FKIP, ketua dan pengurus BEM-BLM di lingkungan FKIP serta undangan lainnya.
Ketua Senat FKIP Unimor Merlin Helentina Napitupulu, S.S., M.Hum., dalam sambutannya mengucapkan selamat dan sukses kepada seluruh peserta yudisium yang telah menyelesaikan studi dengan baik dan berharap pengukuhan kelulusan ini menjadi bekal untuk memperluas manfaat ilmu dari nilai-nilai yang telah diterima selama mengikuti perkuliahan di FKIP Unimor,
“Semoga nantinya para alumni menjadi sarjana pendidikan yang intelektual, pendidik yang profesional, berguna, tidak meninggalkan wawasan kebangsaan, bisa menggapai pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi serta kelak bisa menjadi pemimpin bangsa ini,” pinta dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris ini.
Dekan FKIP Blasius Atini, S.Pd., M.Sc., dalam sambutannya mengatakan bahwa yudisium merupakan proses akhir dalam bidang akademik di suatu perguruan tinggi. Tujuan akhir berupa kelulusan yang diperjuangkan dengan tetesan air mata, pengorbanan waktu, tenaga dan biaya telah tercapai di acara yudisium, di mana mahasiswa diakui secara umum untuk menggunakan gelar sarjana sesuai bidang ilmu yang ditekuni.
“Hal ini tentu saja memberikan rasa bahagia bagi mahasiswa, orang tua, teman-teman maupun orang-orang terdekat maupun pihak lain yang sekian lama berdoa, berjuang dan selalu bersabar dalam menunggu gelar baru,”sambungnya.
Dekan menambahkan dibalik rasa bahagia yang dialami atas keberhasilan yang dicapai hari ini, kita dihadapkan pada berjuta tantangan dan permasalahan seperti lapangan kerja yang terbatas, jumlah lulusan sarjana yang tinggi , perkembangan teknologi yang semakin pesat, meningkatnya harga kebutuhan pokok, tingkat pengangguran yang tinggi, bertambahnya angka angkatan kerja Indonesia dan lain-lainnya.
Beberapa masalah yang diutarakan diatas tentu membutuhkan peran para peserta yudisium hari ini untuk dapat menjadi pemberi solusi untuk mengatasi permasalahan dimaksud.”Kami mengharapkan para sarjana baru ini menjadi pemikir, artinya pikiran anda dapat dimanfaatkan untuk diri, keluarga, masyarakat serta bangsa dan negara. Kami mengharapkan para sarjana menjadi pembaharu, artinya memiliki kemampuan untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Kami berharap para sarjana ini menjadi amanah dan beradab artinya memiliki integritas, bersikap jujur dan mampu mengemban kepercayaan serta kami juga mengharapkan para sarjana baru bisa disipilin, taat menjalankan tata tertib dan aturan serta mengajak masyarakat untuk bersikap taat kepada aturan,” urainya.
“Akhirnya kami dari fakultas mengucapkan selamat berbahagia. Jadilah sarjana yang cerdas, tegas, berkarakter, produktif dan bermanfaat bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara,” tutup dekan yang tengah menjalani periode kedua masa kepemimpinannya tersebut.
Ketua Ikatan Alumni Unimor Dominikus Nitsae, S.Pd., saat diberikan kesempatan memberikan sambutan memaparkan dua hal yang akan ditemui alumni setelah berada ditengah masyarakat. Yang pertama pekerjaan dan kedua itu menjadi pemimpin.
“Untuk pekerjaan, sekecil apapun kalau dilakukan dengan baik, disiplin, menunjukkan integritas yang tinggi, pekerjaan apapun akan bermuara ke hasil yang baik. Begitupun ketika kita dipercaya menjadi pemimpin di masyarakat dari level yang paling bawah, kalua dilakukan dengan baik, berintegritas yang tinggi maka dia akan mengalami prose yang menanjak keatas,”lamjutnya.
“Saya tidak memakai testimoni orang lain, testimoni ada pada diri saya, bahwa proses ini sangat melehkan untuk menjadi baik. Saya harap nanti setelah menjadi alumni, bergabunglah ke ikatan alumni di prodi masing-masing dan juga di universitas. Karena di organisasi ini kita masih tetap berkumpul dan sharing dari berbagai aspek ilmu,” urai Kepala SMAN Noemuti Timur ini.
“Proses hari ini akan bermuara paling utama untuk diri kita sendiri, bagaimana kita melaksanakan aktifitas memperjuangkan nasib untuk pribadi dan keluarga tapi lebih utama, nama almamater kita akan dikenal harum atas prestasi kita. Disini nama baik kampus dipertaruhkan oleh kita sebagai alumni,” tutur Ketua PGRI TTU ini.
Selanjutnya Ayu Trifosa Alnabe, S.Pd., dari Prodi Pendidikan Matematika serta Wilfridus Tenis, S.Pd., dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris dalam sambutannya mewakili peserta yudisium menyampaikan terimakasih kepada seluruh unsur di Unimor, terutama di FKIP lewat barisan dosen yang telah memberikan bimbingan, motivasi, dan dorongan kepada seluruh mahasiswa yang diyudisium hari ini dengan penuh kesabaran, cinta dan kasih sayang sehingga mereka bisa sampai ke titik ini.
“Kami akan menunjukkan bahwa lulusan FKIP Unimor mampu bersaing dengan siapapun itu dan lulusan manapun,” tegas Ayu.
Wilfridus menambahkan bahwa mereka bertekad menunjukkan bahwa lulusan dari FKIP Unimor smerupakan orang-orang bermental tangguh, berkepribadian teladan dan dapat diandalkan untuk mengabdi di negeri ini.
Sementara itu, Ketua Ikatan Alumni Prodi Pendidikan Matematika, Yanuarius Seran Fahik, S.Pd.,M.Pd., memberikan apresiasi kepada FKIP Unimor karena selalu menghadirkan alumni di setiap acara yang diselenggarakan.
“Kehadiran kami para alumni bisa menjadi motivasi tersendiri bagi mahasiswa maupun peserta yudisium. Kegiatan yudisium ini adalah kegiatan akbar di FKIP karena 4 prodi sekaligus melakukan yudisium. Kami mendukung penuh kegiatan ini. Kehadiran kami bisa membawa warna tersendiri untuk memberikan pesan kepada peserta yudisium dan masyarakat bahwa dunia pendidikan saat ini, letak geografis sudah tidak menjadi penentu,” ungkap guru berprestasi yang mewakili Propinsi NTT di tingkat nasional ini.
“Mau di universitas manapun, ketika kita belajar dengan tekun, pasti kita tidak akan kalah dengan alumni atau lulusan dari universitas lain. Oleh karena itu, kami mengapresiasi FKIP Unimor yang selalu menghadirkan kami di kegiatan-kegatan seperti ini, dimana kami bisa memberikan testimoni langsung mengenai pencapaian yang telah diperoleh sebagai alumni, yang spesialnya lahir dari rahim FKIP Unimor yang kita cintai ini,” tutup Kepala Sekolah SMK Nibaaf Noemuti ini mengakhiri perbincangan.
Data yang berhasil dihimpun Humas Unimor, lulusan terbaik dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia diraih Maria Marsieta Yanuarista, S.Pd dengan IPK 3,83, predikat kelulusan Cum Laude, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris diraih Wilfridus Tenis, IPK 3,82, predikat kelulusan 3,82, Prodi Pendidikan Biologi diraih Soviana Un Mali, S.Pd., IPK 3,69, predikat kelulusan Sangat Memuaskan, Prodi Pendidikan Matematika diraih Ayu Trifosa Alnabe, S.Pd., IPK 3,55, predikat kelulusan Sangat Memuaskan.
Acara yudisium FKIP Unimor yang diketuai Meiva Martahulina Lestari Siahaan, S.Pd., M.Sc ini tampak unik dan semarak dengan penampilan para yubilaris dan para dosen yang mengenakan kain tenun, menonjolkan budaya daerah, sebagai bagian dari mempromosikan kreatifitas dari masyarakat, khususnya di bidang tenun dan tentunya kehadiran perguruan tinggi di daerah bukan hanya mau mengembangkan ilmu, tetapi juga membangun ekonomi masyarakat, khususnya usaha-usaha kecil, sehingga masyarakat juga bisa berkembang dari sisi ekonomi.