Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Timor (Unimor) dan Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk mendukung Pelaksanaan Penelitian Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pertanian Berbasis Teknologi Pemupukan dan Pestisida Organik Terhadap Produktivitas Hasil Tanaman Kacang Merah Lokal Eban di Kabupaten TTU Tahun 2024 di Ruang Rapat Lt.2 FapertaSainKes Unimor (05/06/2024).
Penandatanganan PKS tersebut dilakukan oleh Ketua LPPM Unimor Dr. Aloisius Loka Son, S.Pd., M.Pd., dan Kepala Bapelitbangda TTU dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan, Marni Neonbeni, S.Sos, M.Si. Turut hadir dalam acara ini Ketua Pusat Studi Lahan Kering (PSLK) FapertaSainKes, Dr. Nikolas Nik, S,P., M.Si., Sekretaris PSLK FapertaSainKes, Asep Ikhsan Gumelar, S.P., M.P., Kasubag TU FapertaSainKes, Emiliana Salu, S.Pd., serta tim peneliti.
Ketua LPPM Unimor Dr. Aloisius Loka Son, S.Pd., M.Pd., menyampaikan apresiasi kepada Bapelitbangda TTU terkait program kerja sama ini “Unimor sebagai kampus yang berkedudukan di Kota Kefamenanu, mempunyai sumber daya yang cukup untuk membantu program-program yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Program-program yang dilakukan oleh pemerintah daerah bisa juga membutuhkan sentuhan keilmuan dari kami di Unimor,”tuturnya
“Harapan kita, kerja sama ini adalah untuk saling membesarkan satu sama lain karena kegiatan-kegiatan kolaborasi seperti ini berdampak besar dalam peningkatan kualitas universitas.Semoga kedepan kita kita bisa terus saling bekerja sama, saling berkolaborasi untuk menjemput program-program yang luar biasa yang tujuannya untuk peningkatan pembangunan di Kabupaten TTU,” ungkapnya di akhir sambutan.
Selanjutnya Marni Neonbeni, S.Sos, M.Si., dari Bapelitbangda dalam sambutannya mengatakan bahwa kedepan Bapelitbangda berharap dapat melakukan kerja sama yang lebih banyak lagi.
“Semua pengambilan kebijakan harus selalu berbasis data. Maka itu kedepan, semua lembaga dan perangkat daerah yang ada di TTU perlu menganggarkan kegiatan-kegiatan penelitian melalui Bapelitbangda agar rekomendasi dari hasil penelitian – penelitian yang dilakukan bisa menjadi suatu bahan pertimbangan untuk pengambilan kebijakan bagi pimpinan daerah,” jelasnya.
Dilanjutkannya bahwa pada tahun 2025, Bapelitbangda telah merencanakan anggaran untuk membuat roadmap di bidang pertanian untuk Kabupaten TTU sehingga bisa dipetakan ciri khas atau potensi dari masing – masingwilayah yang ada di TTU bisa dikembangkan komoditas apa. Ini juga bisa menjadi dasar pengambilan keputusan atau kebijakan bagi pimpinan daerah dalam penyusunan RPJMD.
“Dengan teman – teman dari Unimor, semoga kerja sama ini berjalan dengan baik, dan kita akan terus berkoordinasi dan terus saling mendukung agar kegiatan yang kita lakukan ini berjalan dengan baik,”harapnya.
Sementara itu, Ketua PSLK Dr. Nikolas Nik, S,P., M.Si., dalam sambutannya saat penandatanganan PKS menjelaskan bahwa sesuai dengan topik penelitian dan rencana yang akan dilakukan adalah bagaimana memanfaatkan sumber daya yang ada, melakukan penelitian dan pengembangan kacang merah berbasis organik, baik itu pemupukan maupun pemanfaatan atau penggunaan pestisida organik untuk mendapatkan produktivitas yang terbaik.
“Kami dari pihak peneliti dan saya sebagai Ketua PSLK menganggap ini adalah hal yang luar biasa karena pihak Bapelitbangda mempercayai kami untuk berkolaborasi melakukan penelitian bersama di tengah-tengah masyarakat untuk melihat bagaimana produktivitas kacang merah lokal Eban, kira – kira dengan sentuhan inovasi dan teknologi apakah produktivitasnya meningkat atau tidak ”ungkapnya.
Dr. Nikolas Nik, S,P., M.Si., berharap lewat kajian kecil ini, kerja sama antara pihak Bapelitbangda, LPPM, peneliti dan masyarakat Desa Saenam bisa menerapkan teknologi yang disiapkan guna peningkatan produktivitas kacang merah lokal Eban. “Harapan terkini, mudah-mudahan potensi kacang merah bisa dirilis menjadi produk unggulan, bahkan menjadi salah saty varietas nasional,” harapnya di akhir sambutan.