Nunbeba, Kabupaten Timor Tengah Selatan, 28-30 Oktober 2024 – Universitas Timor (Unimor) bersama Universitas Mahasaraswati (UNMAS) Denpasar berhasil melaksanakan program Kolaborasi Sosial Membangun Bangsa (KOSABANGSA) di Desa Nunbena, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Kegiatan ini melibatkan masyarakat setempat, terutama kelompok tani, dalam penerapan model Integrated Farming berbasis teknologi konservasi sebagai bentuk mitigasi bencana.
Program KOSABANGSA ini dipelopori oleh tim Unimor yang terdiri dari dosen dan mahasiswa, di mana kegiatan berfokus pada teknologi pertanian berkelanjutan dan konservasi alam. Dengan menggandeng tiga kelompok tani—kelompok tani Fatu Tupuk, Sutnana, serta ibu-ibu PKK—kegiatan ini menjangkau sekitar 100 kepala keluarga di Desa Nunbena.
Tim pelaksana dari Unimor, terdiri dari Yakobus Pffeferius Edvent Saba Agu, S.Pd., M.Sc., Dr. Aloisius Loka Son, S.Pd., M.Pd., Dr. Nikolas Nik, SP., M.Si., dan Zofar Agluis Banunaek, S.T., M.T., didukung oleh tim pendamping UNMAS, yakni Prof. I Ketut Sumantra, Prof. I Ketut Widnyana, dan Dr. Putu Sekarwangi Saraswati. Program KOSABANGSA yang berlangsung selama tiga bulan ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan dan memperbaiki kondisi ekologis di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Kegiatan kolaboratif ini mencakup pembangunan demplot agroforestri, demplot hortikultura organik, kebun pangan keluarga, serta pelatihan teknologi konservasi seperti Budikdamber (budidaya ikan dalam ember), teknologi irigasi tetes, pembuatan pupuk organik, dan silase. Selain itu, dilakukan pendampingan kelembagaan, meliputi motivasi kelompok hingga administrasi untuk mempersiapkan kelompok menjadi berbadan hukum.
Desa Nunbena dipilih sebagai lokus program karena merupakan daerah rawan bencana seperti gempa, banjir, dan tanah longsor, serta rentan terhadap masalah stunting dan kemiskinan. Letak desa yang berdekatan dengan Cagar Alam Mutis—“paru-paru” Pulau Timor—memerlukan perhatian khusus dalam menjaga keseimbangan ekologis.
Ketua tim pelaksana, Yakobus Pffeferius Edvent Saba Agu, S.Pd., M.Sc., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud pengabdian akademisi kepada masyarakat. Dengan dukungan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, kegiatan ini bertujuan memberi solusi praktis dan berkelanjutan terhadap permasalahan pertanian masyarakat Nunbena, terutama mengatasi praktek tebas bakar dan ladang berpindah.
Dalam acara pembukaan, Kepala Desa Nunbena, Markus Bay, menyampaikan apresiasi mendalam atas hadirnya program KOSABANGSA. Menurutnya, kegiatan ini sangat positif dan dibutuhkan oleh masyarakat yang selama ini menghadapi tantangan kekeringan, bencana alam, dan keterbatasan ekonomi. “Kehadiran Unimor dan UNMAS menjawab harapan kami dalam mendapatkan solusi yang inovatif untuk mengatasi persoalan di Desa Nunbena,” ungkap Markus.
Antusiasme juga datang dari kelompok tani mitra yang berpartisipasi aktif dalam sosialisasi, focus group discussion (FGD), serta pelatihan teknologi irigasi tetes dan Budikdamber. Dr. Aloisius Loka Son, anggota tim pelaksana, menyatakan bahwa para petani sangat bersemangat mengikuti kegiatan ini, dan diharapkan program ini dapat membawa perubahan positif bagi kehidupan masyarakat.
Kegiatan pembukaan KOSABANGSA ini dihadiri oleh Camat Nunbena, para kepala desa, Kepala LPPM Unimor, kelompok tani, serta perwakilan dari karang taruna dan PKK se-Kecamatan Nunbena. Dengan keterlibatan banyak pihak, kegiatan ini menunjukkan komitmen nyata dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan di wilayah 3T.humas_unimor