Untuk pertama kalinya semenjak diserahkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu kepada Universitas Timor (Unimor) pada tahun 2017, Program Studi (Prodi) Keperawatan turut merayakan Hari Pendidikan Hasional (Hardiknas) 2025 dengan menggelar upacara bendera di halaman kampus setempat, di Haliwen, Desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Jumat (2/5/2025).

Mengusung tema nasional “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua”, upacara diikuti oleh Dekan Fakultas Pertanian, Sains dan Kesehatan (FapertaSainKes) dan segenap elemen civitas akademik Prodi Keperawatan yakni Ketua Program Studi (Keprodi), Sekretaris Prodi, dosen, tenaga kependidikan serta mahasiswa. Bertindak selaku Pembina upacara, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama, Dr. Yoseph Nahak Seran, S.Pd., M.Si.

Dalam amanatnya, Dr. Yoseph menyampaikan pesan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Republik Indonesia (RI) bahwa perayaan Hardiknas adalah lebih dari sekedar seremoni, melainkan sebagai momentum refleksi untuk menghadapi tantangan dunia yang yang luar biasa yang disebut wicked problems, masalah-masalah global yang kompleks dan saling berkaitan seperti krisis iklim, ketimpangan ekonomi, revolusi digital, krisis kepercayaan sosial hingga disrupsi teknologi akibat kecerdasan buatan.

“Semua permasahan itu tidak bisa diselesaikan dengan cara-cara biasa. Pendidikan merupakan jawaban yang paling strategis untuk menghadapi semua tantangan dan permasalahan-permasalahan itu. Pendidikan bukan sekedar tempat belajar, pendidikan merupakan jantung peradaban, ruang dimana akal, karakter, dan masa depan bangsa dibentuk. Pendidikan juga merupakan tempat lahirnya kesadaran dan kolaborasi, dua hal yang sangat dibutuhkan untuk kondisi bangsa hari ini,” urai Wakil Rektor dalam teks pidato Mendiktisaintek.

Dosen senior pada Prodi Pendidikan Biologi ini juga menekankan lima perilaku utama yang dapat dilakukan untuk menggiatkan dampak kegiatan pendidikan bagi masyarakat sesuai dengan pesan menteri dalam pidatonya yakni, pertama, kegiatan pendidikan harus berfokus pada hasil (outcome) dan dampak (impact). Apa berdampak bagi masyarakat serta membawa perubahan nyata yang membawa kemaslahatan . Yang kedua, riset dan inovasi harus menjawab masalah nyata. Riset harus didorong untuk berakar pada tantangan lokalitas ke-Indonesiaan mulai dari ketahanan pangan, Kesehatan masyarakat, transisi energi hingga adaptasi perubahan iklim.  Selanjutnya yang ketiga, ilmu pengetahuan harus menjadi solusi sosial-ekologis. Ilmu tidak hanya menjadi milik laboratorium, tetapi harus hadir dalam kebijakan publik. Ke empat, hilirisasi riset untuk kesejahteraan, dengan membangun sinergi antara hasil riset dengan dunia industri. Teknologi harus digunakan atau dimanfaatkan seluas-luasnya bukan sekedar untuk dipamerkan. Dan terakhir evaluasi yang akuntabel dan terbuka, hal ini diperlukan untuk perbaikan berkelanjutan guna bersama-sama mencari jalan keluar jika ditemukan kendala.

“Mari kita jadikan momentum Hardiknas sebagai titik tolak untuk memperkuat sinergi dan memperluas dampak, sekaligus menjadi momentum untuk menegaskan komitmen bersama dalam membangun pendidikan yang bermutu, merata, dan relevan serta berpihak pada masa depan,” harapnya di akhir pidato.

Dekan FapertaSainKes, Eduardus Yosef Neonbeni, S.P., M.P., yang ditemui Humas Unimor seusai pelaksanaan upacara mengungkapkan alasan pelaksanaan upacara Hardiknas yang pertama kali dilaksanakan di Prodi Keperawatan selain digelar di kampus utama di Kota Kefamenanu.

“Jadi Prodi Keperawatan merupakan salah satu prodi milik Unimor yang secara administratif pengelolaannya di bawah FapertaSainKes. Dan hari ini merupakan pertama kalinya kita melaksanakan upacara bendera khususnya untuk memperingati Hardiknas 2025. Ini inisiatif dari unsur pimpinan universitas, terutama agar masyarakat luas semakin tahu bahwa sebenarnya Prodi Keperawatan ini bukan lagi  Akademi Keperawatan, tapi ini adalah Prodi Keperawatan yang sudah berada dibawah naungan Unimor,” jelasnya.

Kita berharap, lanjutnya, Kampus II Unimor yang secara khusus dihibahkan oleh  Pemkab Belu bukan hanya pengelolaannya tetapi juga sumber daya manusia dan sarana prasarananya akan semakin berkembang, fasilitas yang ada semakin bagus sehingga minat masyarakat untuk belajar manajemen pengelolaan kesehatan masyarakat khususnya dunia keperawatan akan semakin baik.

“Apalagi dalam waktu dekat ini rencana pembukaan Prodi S1 Keperawatan akan segera terealisasi. Mudah-mudahan semua niat dan rencana yang sudah dibuat oleh pimpinan terwujud dalam waktu dekat sehingga tagline Kemendiktisaintek yang telah dilaunching yakni “Kampus Berdampak” bisa kita implementasikan dalam sendi-sendi kehidupan bermasyarakat melalui kiprah dan sepak terjang Prodi Keperawatan baik itu program diplomanya maupun jenjang strata satunya,” tutupnya.

Selanjutnya, Keprodi Keperawatan, Melkianus Ratu, S.KM., MHID., mengungkapkan kebahagiaannya atas pelaksanaan upacara Hardiknas 2025 yang dilaksanakan di kampus tersebut.

“Hal yang pertama,puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan karena kegiatan perdana ini berjalan dengan baik. Pada tempat yang kedua, kami mengucapkan terimakasih kepada rektor dan jajaran untuk melaksanakan upacara dengan mengirim utusan untuk memimpin  pelaksanaan upacara disini. Ini membuktikan bahwa kami tidak terpisah, tetapi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Unimor secara kelembagaan. Kami juga ingin seperti pesan menteri bahwa kampus itu harus berdampak, universitas itu berdampak,prodi juga harus berdampak,” urainya,

Ia juga berharap kegiatan-kegiatan seperti ini terus dilanjutkan, baik itu upacara maupun kunjungan-kunjungan yang membuat Prodi Keperawatan semakin eksis.

“Kami siap memberi sumbangsih bagi bangsa dan negara melalui pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi dari pintu batas RI-RDTL,” ujarnya penuh semangat.

Sementara itu, Maria Jenisia Da Silva, mahasiswa semester dua Prodi Keperawatan   turut memberikan apresiasinya atas pelaksanaan upacara Hardiknas 2025 ini.

“Mewakili teman-teman mahasiswa,saya sangat senang karena di Hardiknas ini, diadakan upacara bendera untuk memperingatinya. Sebagai mahasiswa, kami semua baru pertama kali mengikuti upacara hari-hari besar kenegaraan seperti ini bersama unsur pimpinan dari kampus utama di Kefamenanu. Upacara ini juga melecut semangat kami dalam menjalani proses perkuliahan disini. Harapan kami, semoga Unimor bisa menjadi yang terdepan dalam eksistensinya dalam dunia pendidikan di tapal batas. Dan semoga  proses pendirian program S1 Keperawatan bisa semakin  cepat terealisasi agar kami bisa menapak ke jenjang yang lebih tinggi untuk menimba ilmu guna implementasi keilmuan kami dalam kehidupan masyarakat,” ungkapnya diakhir pembicaraan.