Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerja Sama Universitas Timor (Unimor) Dr. Yoseph Nahak Seran, S.Pd., M.Si., mengatakan bahwa pelatihan Sistem Pemjaminan Mutu Internal (SPMI) dan penyusunan Dokumen Manual Mutu di lingkungan Unimor merupakan momentum untuk kita kedepan bersama – sama membangun mutu di perguruan tinggi.
“Karena kalau bicara tentang mutu, maka SPMI menjadi rohnya. Ini merupakan tanggung jawab kita bersama, mulai dari pimpinan sampai sivitas akademika, baik itu di tingkat perguruan tinggi, sekolah tinggi maupun akademi. Sangat penting kita dibekali kompetensi kita sebagai leading sector penjaminan mutu,” tegas Dr. Yoseph saat menutup rangkaian kegiatan Pelatihan SPMI dan Pelatihan Penyusunan Dokumen Manual Mutu Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Unimor di Aula Lt.3 Gedung Kuliah Faperta-SainKes Unimor Kefamenanu (6/10/2023) lalu.
Menurut mantan Dekan FKIP Unimor tersebut, di dalam SPMI terdapat tersebut, terdapat beberapa rangkaian dokumen dan siklus yang dibangun di dalam sebuah perguruan tinggi. “Dan ini mencerminkan bagaimana pola kita di di perguruan tinggi dalam membangun mutu. Ini terintegrasi saat-saat kita menghadapi akreditasi,”urainya.
“Dan ini tidak hanya dalam konteks pemahaman, tetapi implementasi juga harus jalan. Ini butuh energi dan semangat dari kita semua, jadi best practicenya harus dilakukan mulai dari level perguruan tinggi sampai prodi harus sinkron, sejalan dan sepemahaman,” lanjut mantan Ketua LP3M Unimor tersebut.
”Ini adalah kerja kolaborasi, mari bersinergi untuk membangun mutu di perguruan tinggi dengan prinsip yang sama, bagaimana tugas dan tanggung jawab kita di masing-masing level, baik itu di tingkat pimpinan sampai di level UJM-GKM,”tutupnya mengakhiri sambutan.
Selanjutnya Ketua LPMPP Unimor Margaretha Diana Pangastuti, S.E., M.Si., dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada tim narasumber dan seluruh peserta yang telah mengalokasikan waktu untuk mengikuti kegiatan pelatihan ini dan berharap kegiatan yang dilaksanakan memnawa motivasi yang positif dalam bekerja meningkatkan mutu lembaga.
“Ini adalah salah satu uapaya yang kami lakukan untuk meningkatkan mutu lembaga dan meningkatkan pelayanan kepada seluruh sivitas akademik dan masyarakat sebagai stakeholder universitas. Kami juga merasa bahwa kegiatan ini krusial untuk dilakukan selain untuk meningkatkan mutu, juga dalam rangka Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) dan persiapan Unimor menuju BLU,” paparnya.
Pada kesempatan ini, Maria Paula Marla Nahak, S.Kep., Ns., MPH., dari Prodi Keperawatan sebagai perwakilan peserta dalam menyampaikan kesannya tentang kegiatan ini menyampaikan terimakasih kepada Unimor, yang melalui LPMPP sudah memberikan ruang untuk belajar terkait SPMI dan penyusunan dokumen manual mutu. “Terimaksih juga kepeda fasiltator yang sudah berbagi ilmu bersama kami, ada banyak hal yang kami dapatkan dan semoga kedepan tetap berkenan membimbing kami,” ungkapnya.
Sedangkan Dr. Widowati Budijastuti, M.Si., dalam sambutannya pada kegiatan penutupan pelatihan ini mengucapkan terimakasih kepada pimpinan Unimor yang telah mengundangnya bersama rekan untuk menjadi fasilitator kegiaatan ini serta mengungkapkan rasa syukurnya pula karena dosen-dosen dari Unimor serta perguruan tinggi mitra mengikuti seluruh tahapan kegiatan ini dengan antusias.
“Teman-teman dari Unimor punya potensi dan kemampuan yang bisa diandalkan. Kami melihat pengembangan Unimor ini cukup baik dan berkompetensi untuk meningkatkan agitasi nasionalnya. Untuk itu, Unimor harus mengembangkan salah satu syarat setiap agitasi nasional yakni pelaksanaan SPMI internal,”katanya.
“Di dalam pengembangan SPMI itu, ada dokumen mutu yang harus Unimor kuasai dan diimplementasikan ke dalam PPEPP yakni Penetapan Pelaksanaan Evaluasi Pengendalian dan Peningkatan secara baik dan benar. ” jelasnya.
Dari pengalamannya sebagai seorang asesor, seringkali perguruan tinggi melupakan, evaluasi sudah dilakukan, pengendalian dan peningkatan tidak. Evaluasi itu dikembangkan dari pernyataan isi standar dari mutu dan indikator-indikatornya.
“Dengan kegiatan 2 hari ini, saya merasa bersyukur karena teman-teman dari Unimor begitu antusias dan ingin mengembangkan Unimor dari sisi quality assurance yang berkelanjutan, jadi bersiklus begitu, walaupun bukan karena untuk agitasi saja, tetapi untuk peningkatan profil lulusan Unimor,” ungkapnya di akhir sambutan.
Acara penutupan kegiatan ini diisi dengan pemberian sertifikat kegiatan pelatihan kepada perwakilan peserta dari STIPAS Atambua, Akbid Sta. Elisabeth Kefamenanu, STIH Cendana Wangi Kefamenanu, STKIP Betun dan Unimor serta foto bersama.
Turut hadir dalam acara penutupan kegiatan ini yakni Dekan FKIP, Blasius Atini, S.Pd., M.Sc., serta para Wakil Dekan Bidang Akademik di lingkungan Unimor.