Lomba debat ilmiah yang diselenggarakan oleh Program Studi (Prodi) Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Timor (Unimor) yang berlangsung sejak tanggal 29 Oktober resmi berakhir pada tanggal 30 Oktober 2024 di Gedung Alicia Kefamenanu.
Dari serangkaian ajang lomba dengan tema umum Revitalisasi Mahasiswa Demokratis Menuju Indonesia Emas 2045 dan 14 sub tema turunan yang dijadikan mosi debat, serta mempertemukan 19 tim peserta dari babak penyisihan hingga final, telah menghasilkan para pemenang yang mewakili universitas dan prodi masing – masing.
Berdasarkan penilaian dewan juri, tim Prodi Ilmu Pemerintahan Universitas Katolik (Unika) Widya Mandira Kupang berhasil menduduki peringkat pertama dalam kompetisi ini. Tim beranggotakan Grace Weru Malana, Marianus Carol Joka dan Fransiskus Demon Koda Lamanele ini meraih juara pertama dengan total nilai 368.
Posisi juara dua di raih oleh tim Prodi Ilmu Pemerintahan Fisipol Unimor. Tim Beranggotakan Paulina Agustina Sara, Yoseph Mariano Naot dan Wahyu Yakobus Tafin Oki ini mencatatkan total nilai 354.
Pada posisi ketiga, ada tim dari Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unimor. Tim yang dimotori Lonymart Juniarty Lakahina, Skolastika Kapitan dan Antonius Kono Eko ini berhasil mencatatkan total nilai 342.
Lalu di posisi keempat, ada tim dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Cendana Wangi Kefamenanu yang berhasil mengunci tempat terakhir yang ada dalam kategori juara ini dengan perolehan nilai 272. Anggota tim ini adalah Glen Daniel Febrian Ongkio Buol, Yohanes Natalius Toinjaas dan Egiony Saunoah.
Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan Dr. Egidius Fkun, S.Fil., M.Si., dalam kegiatan penutupan mengungkapkan bahwa dari pelaksanaan lomba debat ini, ada banyak pikiran positif, kritis dan rasional yang muncul dari semua peserta. Ini merupakan sesuatu yang luar biasa. Ia juga menyatakan kegembiraannya bahwa ternyata ditengah-tengah kesibukan berhadapan dengan perkuliahan, ternyata kita masih berusaha untuk menghidupkan atmosfer akademik melalui lomba debat.
“Dalam sebuah perlomban, ada yang pihak yang menang dan ada pihak yang kalah. Tetapi kita tidak mencari yang menang atau kalah, tetapi lomba debat ini menjadi ajang bagi kita untuk melatih keterampilan berbicara secara santun, bagaimana kita memaparkan argumentasi, membangun kerangka berpikir dan mempertahankannya, meyakinkan para juri. Para peserta semua, lanjutnya, sudah berhasil melakukan itu. Jangan berpuas diri, tetap berusaha untuk mengembangkan diri melalui kegiatan-kegiatan akademik yang lain selain debat ini, ” urainya.
Kegiatan ini, lanjutnya, merupakan program rutin Prodi Ilmu Pemerintahan, maka dari itu, semoga kita bertemu kembali di lain waktu untuk terus menerus membangun budaya akademik di kampus, bukan hanya melalui kegiatan perkuliahan, tetapi dengan kegiatan-kegiatan seperti ini.
Selanjutnya mewakili para dewan juri, Viktor Manbait, S.H.,dalam kesempatan penutupan kegiatan mengutarakan, pada kondisi saat ini kita semua mengikuti perkembangan negara kita, proses demokrasi di negara kita, bagaimana perilaku para elit politik kita. Dari kondisi ini, kita bisa menilai arah demokrasi negara kita mau dibawa ke arah mana.
Tentunya dengan kondisi ini, lanjutnya, kita sebagai generasi muda juga harus mempersiapkan diri dengan baik agar bisa masuk dalam proses demokrasi kita. Pada 5 hingga 10 tahun yang akan datang, teman-teman mahasiswa yang akan duduk dalam segala aspek kehidupan bangsa ini. Di saat itu teman-teman semua akan memainkan peran untuk majunya negara ini.
“Dan dari sekarang, teman-teman rupanya selain sibuk belajar, sudah mempersiapkan diri dengan memotivasi diri, membekali diri, memperkuat diri dengan keterampilan-keterampilan untuk menunjang teman-teman nanti ketika sudah nyata di dalam kehidupan masyarakat,”urainya.
Kami para dewan juri, dalam lomba ini berusaha semaksimal mungkin dengan rasional dan juga dengan ukuran-ukuran, pertimbangan-pertimbangan, menilai proses debat ini. Kekompakan teman-teman, bagaimana saling menunjang salah satu dalam berargumentasi, menjawab, merespon, itu benar-benar kami cermati dengan baik. Dan kami berusaha untuk memberikan penilaian sebaik mungkin.
“Dan tentunya pasti ada yang menang, ada yang kalah. Bagi teman-teman yang belum berksempatan mendapatkan juara, jangan berkecil hati, karena apa yang sementara teman-teman jalani akan berguna di masa yang akan datang, ini tabungan di masa yang akan datang,”pintanya.
Pada kesempatan terakhir membawakan sambutan sekaligus menutup kegiatan ini, Dekan Fisipol Dr. AP. Aplonia Pala, S.Sos., memberikan apresiasi kepada para mahasiswa yang sudah terlibat dalam kegiatan ini.
“Sesungguhnya mahasiswa dibutuhkan keterlibatan aktifnya dalam semua aspek perubahan, baik itu di bidang sosial, budaya, politik dan lain sebagainya. Untuk itu, kita tidak boleh diam dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfat untuk pengembangan diri kita,” katanya.
Dengan debat ilmiah ini, banyak hal yang kita dapatkan sehingga itu menjadi satu bekal untuk kita kedepannya. Ketika kita sudah selesai kuliah dan dihadapkan dengan dunia kerja yang semakin sempit, kita mampu untuk melakukan inovasi. Itu yang kami harapkan.
“Seterusnya, kegiatan ini adalah kegiatan tahunan Prodi Ilmu Pemerintahan, kami berharap untuk kedepan, masih ada tim dari fakultas, prodi dan perguruan tinggi-perguruan tinggi lain boleh datang untuk bergabung lagi di kompetisi ini di tahun-tahun yang akan datang,” harapnya di akhir sambutan.
