UNIMOR, Jumat; 19/08/2022; Hingga kini kemisikinan masih menjadi beban pembangunan dalam propinsi Nusa Tenggara Timur. Data dari badan Pusat Statistik Propinsi Nusa Tenggara Timur menunjukan bahwa hingga periode Maret tahun 2022 terdapat 1.131.620 orang atau 20,05% masyarakat Nusa Tenggara timur yang dikategorikan sebagai masyarakat miskin. Dihadapkan pada kondisi yang demikian upaya pengentasan kemiskinan terus dilakukan oleh pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur. Salah satunya dengan mendorong optimalisasi berbagai potensi daerah yang ada. Salah satu potensi daerah yang dimaksud adalah pariwisata. Sektor pariwisata bahkan diposisikan sebagai primuver pembanganan dibidang ekonomi di Nusa Tenggara Timur. Posisi yang demikian merupakam terobosan dan transformasi yang cemerlang sebab provinsi Nusa Tenggara Timur telah dikaruniai beragam pesona budaya pariwisata, baik dari sisi keindahan alam, produk dan atraksi budaya juga warisan-warisan wisata hasil buatan hasil kreatifitas pembangunan.

Aktifitas sektor wisata mempunyai dampak langsung yang berkaitan erat dengan banyak peluang ekonomi seperti lapangan pekerjaan, perdagangan, sektor jasa, usaha dan industry kreatif dan lainnya. Dalam praktiknya dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, lembaga swasta, pelaku bisnis, lembaga agama dan tentu saja lembaga pendidikan. Universitas Timor sebagai lembaga pendidikan tinggi berada di wilayah perbatasan antara Republik Indonesia dan Republik Democratik Timor Leste dengan segenap civitas akademika dan seluruh aktifitas tri dharma perguruan tinggi, perlu berperan aktif dalam mendukung pmabangunan pariwisata untuk mendukung peningkatan taraf ekonomi masyarakat disalah satu serambi depan Republik Indonesia ini. Dan ini mendapat peluang dan arena ekspresinya yang besar dalam kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.

Dalam rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru dan pembukaan kegiatan perkuliahan untuk tahun akademik 2022/2023 Universitas Timor menyelenggarakakn kuliah umum oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur Bapak Dr. Viktor Bungtilu Laiskodat, SH., M.Si. dengan tema “Implementasi Merdeka Belajar Dalam Rangka Pengembangan Pariwisata dan Peningkatan Ekonomi di kawasan Perbatasan” bertempat di belakang halaman gedung student senter Universitas Timor.

Dalam sambutannya, Beliau mengajak Mahasiswa untuk menyanyikan lagu Flobamora yang sudah tidak asing ditelinga. Belilau mengatakan, pulau dimana kita hidup hari ini adalah salah satu pulau atau satu-satunuya pulau didunia yang tidak ada seperti pulau Timor, dimana penduduknya terbatas, pulaunya kecil dan ada 2 negara didalamnya. Oleh karena itu kita harus berbangga menjadi manusia yang mendiami pulau Timor. Karena dia adalah satu-satnya dan kita harus bersyukur untuk itu. Karena itu Beliau berharap kepada kita semua khusunya Universitas Timor untuk dapat menerapkan identitas dirinya sebagai lulusan intelektual pulau Timor yang paham tentang Pulau Timor.  Lebih lanjut Beliau menegaskan bahwa dengan adanya kesulitan dan kekurangan pada diri kita bukanlah hambatan untuk menjadikan kita sebagai orang pintar, karena manusia terlahir sama. Karena kita semua adalah orang yang pintar sejalan dengan program dari mas Menteri untuk merdeka belajar itu adalah suatu terobosan hebat untuk membuat mahasiswa/mahasiswi tidak hidup dalam penjara, tapi hidup dalam kebebasan untuk merebut membangun glory dalam dirimu. Dalam ceramahnya, Beliau mengatakan bahwa kita adalah manusia perbatasan yaitu manusia yang berbataskan dengan batasan budaya lain pengetahuan-pengetahuan lain dan kita sedang mengadopsi mereka begitu juga sebaliknya. Dan kita belajar bersama dalam semangat kebersamaan untuk kemajuan.

Gubernur mengajak Mahasiswa untuk sekolah agar membangun peradaban dan membuat lebih banyak manfaat dan bukan cari kerja. Diakhir ceramahnya, Beliau mengajak mahasiswa/mahasiswi UNIMOR untuk membangun diri sebagai manusia pariwisata yang dilihat indah, menarik, patut dibayar karena kita semua mempunyai potensi untuk itu tergantung kita mau berkembang atau tidak.

Turut hadir dalam rombongan Gubernur Nusa Tenggara Timur antara lain; Staf khusus Gubernur (Prof. Daniel D. Komeo, Ph.D & Prof. Willi Toisuta, Ph,D), Kadis Peternakan Provinsi NTT Johanna E. Lisapaly, S.H., M.Si. Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT Lecki F. Koly, STP, Kadis Perberdayaan dan Desa Provinsi NTT Viktorius Manek, S.Sos., M.Si, Kadis Perdagangan dan Perindustrian Provinsi NTT Drs. Ec Muh. Nasir Abdullah, M.M., Kadis Parwisata dan Ekonomi Kreatif Povinsi NTT Dr. Drs. Zet Sony Libing, M.Si, Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah Provinsi NTT Drs. Petrus Seran Tahuk, Karo Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT Prisila Q. Parera, SE dan Rombongan lainnya  dan juga di hadiri oleh Civitas Akademika dan seluruh mahasiswa Universitas Timor, turut hadir juga Wakil Bupati Timor Tengah Utara  Bapak Drs. Eusabius Binsasi dan Ketua DPR Kabupaten Timor Tengah Utara Bapak Hendrik F. Bana, SH. Kedatangan Gubernur Nusa Tenggara Timur  di sambut  oleh Rektor Universitas Timor Dr. Ir. Stefanus Sio. M.P. dan jajaranya di Gedung Rektorat Universitas Timor di tandai dengan Pengalungan sarung adat oleh Rektor Universitas Timor Dr. Ir. Stefanus Sio, M.P. Rombongan Gubernur dan Rektor Universitas Timor beserta jajarannya menuju ke tempat kuliah umum dihalaman gedung studen centre, rombongan disambut dengan tutur adat penyambutan atau Natoni dan Tarian daerah Timor Tengah Utara.

Ceramah Gubernur Nusa Tenggara Timur banyak membongkar cara berpikir kita untuk membentuk cara berpikir baru menjadi civitas akademika yang bisa berkontribusi untuk pembangunan daerah. humas_unimor