Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Bidikmisi dan KIP Kuliah Universitas Timor (IMBK Unimor) melakukan kegiatan penanaman pohon di areal Fakultas Pertanian (Faperta) kampus Unimor setempat, setelah sebelumnya didahului dengan sosialisasi dan penguatan modal sosial bagi mahasiswa penerima KIP Kuliah, Jumat (12/5/23) lalu.

Vitalis Carlos Budi selaku Ketua IMKB Unimor menjelaskan jika penanaman pohon ini merupakan inisiatif dari mahasiswa sebagai bentuk tanggung jawab moril dan kontribusi mahasiswa penerima KIP Kuliah terhadap penghijauan di area kampus Unimor.

Selanjutnya Marianus Bano, S.P., M.Si., Pengelola Kemahasiswaan Pada Bagian Akademik dan Kemahasiswaan Unimor menjelaskan bahwa kegiatan penanaman hari ini diikuti oleh 738 mahasiswa penerima KIP Kuliah semester II yang tersebar pada prodi – prodi di Unimor, dari total keseluruhan 3000 lebih mahasiswa penerima KIP Kuliah di Unimor.

“Kami menyiapkan sekitar 1000 anakan pohon yang berasal dari kontribusi pengurus IMBK Unimor sebanyak 150 anakan, serta 738 anakan pohon yang disiapkan oleh mahasiswa penerima KIP Kuliah. Estimasi 1000 pohon itu karena dari 738 mahasiswa bisa membawa lebih dari 1 anakan pohon. Anakan yang disiapkan antara lain kelapa, jambu mete, pinang hias, mahoni dan lain sebagainya,” jelas Marianus dan Vitalis.

Sementara itu Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dr. Marsianus Falo, S.P., M.Si., mengemukakan bahwa tujuan penanaman ini adalah untuk reboisasi atau menghijaukan kembali lahan-lahan yang ada di Unimor.

“Disamping itu, ini merupakan bagian dari penyulaman tanaman-tanaman yang sudah pernah ditanam, kita lihat kembali supaya menggantikan yang telah mati. Orientasi kita, menjadikan kampus kita kampus hijau,” urai mantan Dekan Faperta tersebut.

“Target kita, sekarang ini memang akhir musim penghujan. Kegiatan penanaman hari ini untuk penyulaman dan penanaman yang baru. Di awal musim hujan berikut kita akan adakan kegiatan penanaman pohon di area kampus dengan jumlah anakan dan mahasiswa yang lebih banyak lagi,” tutur Doktor lulusan UB Malang tersebut.

“Karena kita kadang bicara diluar, sementara kampus kita tidak hijau juga nanti modelnya tidak ada, tidak dilihat masyarakat. Disisi lain juga, ini merupakan bagian untuk meningkatkan atmosfer akademik di kampus supaya semakin kelihatan ada kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa dan bisa meningkatkan nilai plus untuk universitas,”tutup Dr. Marsi.