Jakarta, 21 Mei 2025 โ€” Ribuan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dari 35 Perguruan Tinggi Negeri Baru (PTN Baru) yang tergabung dalam Ikatan Lintas Pegawai (ILP PPPK PTN Baru) hari ini menggelar aksi solidaritas damai di depan Istana Merdeka, Jakarta. Aksi ini merupakan bentuk tuntutan atas kejelasan dan keadilan terkait alih status mereka menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Sejak tahun 2014, Pemerintah Republik Indonesia mencanangkan kebijakan strategis untuk meningkatkan akses dan pemerataan pendidikan tinggi melalui pendirian 35 PTN Baru. Kebijakan ini merupakan langkah afirmatif dalam memenuhi kebutuhan daerah terhadap institusi pendidikan tinggi yang terjangkau dan berkualitas.

Namun, proses penegerian ini menyisakan persoalan serius dalam aspek kepegawaian. Ribuan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang telah lama mengabdi di institusi tersebut hanya diangkat sebagai PPPK, tanpa kejelasan alih status menjadi PNS sebagaimana tercantum dalam dokumen Berita Acara Serah Terima (BAST) penegerian. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) bahkan mencatat adanya dugaan pelanggaran HAM dalam proses penetapan status SDM ini.

โ€œKami adalah bagian dari proses lahirnya dan tumbuhnya PTN Baru. Tapi hingga kini, status kami masih belum diakui secara penuh sebagai aparatur sipil negara. Kami menuntut keadilan!โ€
โ€” tegas Dr. Umar, perwakilan ILP PPPK PTN Baru dalam orasinya.

Dalam aksi damai yang berlangsung tertib dan penuh semangat solidaritas ini, ILP PPPK PTN Baru menyampaikan tuntutan utama, yaitu:

๐Ÿ”น Alih status seluruh pegawai PPPK yang telah tercantum dalam BAST penegerian menjadi PNS secara menyeluruh di lingkungan 35 PTN Baru.

ILP PPPK PTN Baru menegaskan bahwa perjuangan ini bukan sekadar soal status kepegawaian semata, melainkan menyangkut keberlangsungan pendidikan tinggi negeri yang adil, inklusif, dan bermartabat.

โ€œNegara hadir saat PTN Baru didirikan, maka negara juga harus hadir menyelesaikan nasib para abdi pendidik yang menopang institusi ini sejak awal,โ€
pungkas Dr. Umar.

Aksi ini turut diwarnai dengan orasi-orasi dari perwakilan berbagai PTN Baru se-Indonesia, dan menjadi penanda kuatnya semangat kolektif dalam memperjuangkan hak dan kejelasan masa depan ribuan tenaga pengabdi pendidikan tinggi di seluruh penjuru tanah air.